
Jakarta (13/04), Ketua Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia (DPP-PAVETI) Wijayati Andadari dan Ketua Bidang Pengembangan Profesi Bram Sumantri, A.Md menghadiri undangan Halal Bihalal Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI) di Arion Suite Hotel Kemang, Jakarta Selatan. Giat ini diikuti oleh segenap undangan, mitra PDHI dan Anggota.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) yang diwakili oleh Direktur Kesehatan Hewan drh. Imron Suady, MVPH menyampaikan bahwa kedepan diperlukan upaya promotif dan preventif untuk menjawab tantangan kesehatan hewan kedepan. "Peran kolaboratif antara pemerintah, akademisi, organisasi profesi dan sektor swasta sangat diperlukan terutama budaya guyub dan gotong-royong dalam menjawab tantangan dan permasalahan kesehatan hewan di Indonesia," jelas Imron. "Harapan kami Sektor Peternakan dan Kesehatan Hewan menjadi tulang punggung dan mendorong investasi yang memerlukan kepastian dan jaminan," tambah Imron.

Prof. Dr. Drh. Wiku Bawono Adisasmito mewakili dewan pembina PB PDHI berharap halal bihalal ini menjadi ajang silaturahmi dan koordinasi antar dokter hewan dan stakholder untuk evaluasi dan berencana kedepan. Negosiasi di WHO, one health and surveilance diusulkan oleh 140 negara untuk disepakati, terkait zoonosis. "Harapannya peran dokter hewan dapat lebih awal melakukan riset dan memproduksi vaksin sehingga dapat berkontribusi untuk kepentingan nasional dan global," jelas Wiku.

Dalam sambutannya, Ketua umum PB PDHI Dr. Drh. M. Munnawaroh, MM mengapresiasi segenap undangan yang hadir dalam acara halal bihalal hari ini. Munawaroh menyampaikan semakin hari tantangan PDHI semakin berat. Selain tantangan penyediaan pangan bergizi, tantangan penyakit yang perlu ditangani, namun jumlah dokter hewan saat ini hanya 15 ribu orang. Kedepan ada tambahan delapan prodi kedokteran hewan pada delapan universitas, ini memerlukan dukungan dari semua.

Munnawaroh menambahkan bahwa Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran Hewan sedang diupayakan dengan komisi X untuk dirampungkan menjadi undang-undang. Dirumuskan juga erubahan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk menjawab tantangan kedepan. Kedepan diharapkan dokter hewan meningkatkan kompetensinya, peranan ketua PDHI sangat penting untuk melakukan peningkatan kompetensi anggota.

Dalam tausiyahnya, ustadz menganalogikan istiqomah setelah ramadhan seperti merawat hewan. Sedekah kita seperti memberi makan, puasa kita seperti memberi obat, tarawih kita seperti mengobati hewan. Perjalanan ramadhan itu seperti metamorfosis dari ulat, kepompong dan kupu-kupu. Kiat Istiqomah pertama adalah minta kepada yang punya semua energi, yaitu Allah SWT. kedua, banyak-banyak introspeksi dan memperbaiki diri. Ketiga, berteman dengan orang baik. Keempat, beramalah sedikit demi sedikit tetapi rutin, karena perubahan itu tidak otomatis tapi bertahap.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP PAVETI juga menyempatkan bersilaturahmi dengan segenap undangan yang hadir termasuk para dokter hewan senior yang membersamai perjalanan PAVETI baik dalam di pendidikan, pelatihan dan penyeliaan anggota di lapangan. Semoga sebagai mitra penting pemerintah, PDHI dan PAVETI bersama para mitra semakin solid memajukan peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia.

PROFESIONAL | SOLIDER | MANDIRI
#paravet#paraveterinair#paramedisveteriner#ParamedikVeteriner#ParamedikVeterinerIndonesia#PAVETI#PAVETIjaya#Profesional#Solider#Mandiri#Proderman#ProfesionalSoliderMandiri#Since2000#25TahunPAVETI