
PROFIL
SEJARAH PAVETI
SEJARAH PAVETI (Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia)
PAVETI adalah satu - satunya induk organisasi profesi bagi tenaga kesehatan hewan atau profesional kesehatan hewan yang mempunyai latar belakang pendidikan selain Pendidikan Profesi Dokter Hewan, baik yang bekerja di instansi pemerintah, swasta maupun tenaga kesehatan mandiri.
Berdirinya pada tanggal 4 Februari 2000 berdasarkan DEKLARASI dari Paramedis Veteriner di seluruh Indonesia pada saat Pertemuan Nasional Paramedik Veteriner seluruh Indonesia pada tanggal 4 - 6 Februari 2000 di Graha Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dengan dengan nama Ikatan Paramedis Veteriner Indonesia (IPAVETI).
Deklarasinya dikukuhkan oleh DR. Drh. Sofjan Sudrajat D., MS. selaku Direktur Jendral Peternakan Departemen Pertanian pada saat itu, yang dihadiri juga perwakilan Instansi Pembina dan PB PDHI.
Merubah nama menjadi PAVETI (Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia) pada saat keluar SK Badan Hukum dari Kemenkuham pada tahun 2016, dengan Nomor AHU-0076900.AH.01.07.TAHUN 2016, tanggal 27 Oktober 2016.
Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia ( PAVETI ) merupakan organisasi profesi, sosial dan independen, memiliki “Kode Etik” sebagai landasan moralitas, “Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)” sebagai landasan organisasi dan “Arah Kebijakan“ sebagai landasan program kerja operasional dengan:
TUJUAN
“Membina anggota sesuai aspirasi profesi paramedik veteriner melalui usaha- usaha peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan anggota”
VISI
“Terwujudnya Paramedik Veteriner Indonesia yang berkualitas, memiliki semangat baru dan kesetiakawanan nasional yang tinggi.”
MISI
• Membangun kesadaran masyarakat tentang tugas dan fungsi Paramedik Veteriner dalam pembangunan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di bidang Peternakan, Kesehatan Hewan, Pengendalian Hama dan Penyakit Hewan serta Pengamanan Produk.
• Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan paramedik veteriner sebagai upaya memposisikan paramedik veteriner sebagai tenaga tehnis yang professional dan kesetiakawanan nasional yang tinggi sehingga mampu mandiri dalam usaha dan pelayanan masyarakat.
KONTRIBUSI PARAMEDIK VETERINER DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Paramedik veteriner memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam sektor peternakan, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, serta ketahanan pangan. Keberadaan mereka di lapangan sangat vital untuk menjamin kesehatan hewan yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan peternak dan kesehatan masyarakat.
1. Peran dalam Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan nasional tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan bahan pangan, tetapi juga oleh kualitas dan keamanannya. Paramedik veteriner berkontribusi dalam pengawasan dan pengendalian penyakit hewan yang dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Melalui kegiatan vaksinasi, pemeriksaan kesehatan hewan, serta edukasi kepada peternak, paramedik veteriner menjadi garda terdepan dalam menjamin pasokan protein hewani yang aman dan berkualitas.
2. Pengendalian Penyakit Zoonosis
Zoonosis merupakan tantangan serius yang mengancam kesehatan masyarakat global. Di Indonesia, paramedik veteriner memainkan peran penting dalam deteksi dini, surveilans, dan pengendalian penyakit zoonotik seperti rabies, avian influenza, dan antraks. Kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan One Health menempatkan paramedik veteriner sebagai mitra penting dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit dari hewan ke manusia.
3. Pemberdayaan Peternak dan Komunitas Pedesaan
Di wilayah pedesaan, paramedik veteriner sering menjadi sumber informasi dan layanan kesehatan hewan utama bagi peternak rakyat. Melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan teknis, mereka membantu meningkatkan produktivitas ternak dan kesejahteraan ekonomi keluarga peternak. Peran ini tidak hanya berdampak pada sektor peternakan, tetapi juga pada pengurangan kemiskinan dan pengembangan ekonomi lokal.
4. Kontribusi dalam Program Pemerintah
Paramedik veteriner dilibatkan secara aktif dalam berbagai program pemerintah seperti vaksinasi massal, pengendalian populasi hewan penular rabies, dan program identifikasi dan pelacakan ternak. Keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada keberadaan tenaga paramedik yang kompeten dan tersebar di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.
5. Peran dalam Sistem Informasi dan Pemantauan Kesehatan Hewan
Dengan berkembangnya teknologi informasi, paramedik veteriner kini juga dilibatkan dalam pelaporan kasus penyakit hewan melalui sistem informasi kesehatan hewan nasional. Kontribusi mereka dalam pengumpulan data lapangan menjadi sangat penting untuk perencanaan dan pengambilan kebijakan di tingkat pusat.


1+
Anggota PAVETI